top of page
stic-its

Limbah Kelapa Sawit Diubah Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Neutron dan Tanah Liat Dengan Sifat Unik.

Humas LIP, Serpong Indonesia saat ini mengalami kekurangan energi karena sumber daya energi yang semakin menipis, sementara konsumsi listrik meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang pesat. Pemerintah Indonesia menargetkan campuran 20 persen biodiesel (B20) biofuel dalam bahan bakar minyak, yang secara bertahap akan diperluas ke B100.


Kelapa sawit memiliki potensi energi biomassa yang tinggi di Indonesia. Industri makanan dan kosmetik masih mendominasi penggunaan kelapa sawit, dengan limbah yang hanya digunakan sebagai kompos atau dibakar begitu saja. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang melakukan penelitian terhadap tandan buah kosong dari pohon kelapa sawit untuk mendapatkan lebih dari 60% biofuel sebagai bahan bakar kimia cair. Mekanisme termal katalitik digunakan dalam proses.

“Kami menciptakan pendekatan katalitik yang memanfaatkan fitur unik neutron untuk mendorong proses konversi dari limbah biomassa kelapa sawit menjadi biofuel bernilai tinggi,” kata peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI Indri Badria Adilina. Dia mengatakan bahwa neutron membantu pemahamannya tentang reaksi kimia.


Peneliti peraih gelar doktor dari Universitas Chiba di Jepang ini menemukan katalis yang terbuat dari unsur terbarukan yang disebut tanah liat, yang melimpah di alam. “Penggunaan tanah liat dalam pembuatan bahan bakar nabati telah kami patenkan. Di Indonesia, ada beberapa jenis tanah liat, termasuk bentonit, yang kami pakai” kata Indri, pemenang LOreal-UNESCO Fellowship for Women in Science tahun 2013.


Disebutkannya, bentonit digunakan sebagai penyerap dalam pemurnian minyak goreng. “Belum digunakan sebagai katalis. Bentonit, di sisi lain, memainkan fungsi penting dalam reaksi kimia dengan mengubah molekul berat dalam minyak sawit menjadi molekul hidrokarbon ringan, yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar seperti bensin dan solar” menyatakan Dia memiliki paten atas penggunaan tanah liat dalam produksi biofuel.


Melalui skema Newton Fund, ia mampu melakukan penelitian di fasilitas Neutron dan Muon Source ISIS, yang dijalankan oleh Science and Technology Facilities Council di Didcot, Oxfordshire, Inggris. “Mayoritas sumber neutron ini berada di Eropa, sedangkan saat ini tidak ada di Asia. Meskipun Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia (BATAN) memiliki fasilitas ini, energinya sangat rendah sehingga tidak dapat digunakan dalam penyelidikan ini” lanjutnya .


Penelitian Indri juga menyempurnakan proses penelitian yang digunakan Puslitbang Kimia sebelumnya. “Biomas mengandung banyak oksigen, sehingga tidak bisa langsung dibakar. Kami menggunakan katalis bentonit untuk menurunkan kadar oksigen, sehingga menghasilkan biofuel dengan kadar oksigen rendah yang dapat digunakan sebagai bahan bakar seperti bensin dan solar” diklarifikasi


Penelitian Indri yang dilakukan bersama peneliti lain dari Universitas Indonesia menjadi pionir di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, membuatnya mendapatkan ISIS Impact Award 2019 dalam Economic Category of Science and Technology Facilities Council, United Kingdom Research and Innovation . Ia melanjutkan, "Hadiah ini merupakan upaya untuk memperkuat kemampuan peneliti Indonesia dalam penggunaan neutron."


Indri yang telah bergabung dengan LIPI sejak tahun 2005 yakin penelitiannya akan berdampak lebih luas dari sekedar di laboratorium. "Saya berharap studi skala besar akan dilakukan untuk mencapai nol limbah limbah minyak sawit dan keberlanjutan masyarakat yang sejati," katanya.


sumber: http://lipi.go.id/berita/properti-unik-neutron-dan-lempung-sulap-limbah-sawit-menjadi-bahan-bakar/21721


4 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Bình luận


bottom of page